Kamu pasti setuju kalau milih truk yang pas buat bisnis itu nggak bisa asal-asalan. Salah pilih, bisa bikin biaya operasional membengkak atau bahkan pengiriman jadi kacau.
Karena itu, di artikel ini kita akan kupas tuntas berbagai jenis truk yang ada di Indonesia, mulai dari kapasitas, fungsi, sampai keunggulannya. Jadi, kamu bisa pilih truk yang paling cocok buat kebutuhan bisnis kamu!
Kalau bisnis kamu butuh kirim barang dalam jumlah besar, penting banget buat tahu jenis-jenis truk yang bisa dipakai. Soalnya, tiap truk punya kapasitas dan fungsi yang beda-beda. Kalau salah pilih, bisa bikin operasional jadi nggak efisien.
Nah, berikut ini adalah jenis-jenis truk dan kapasitasnya:
Truk pick up ini cocok banget buat usaha kecil dan menengah. Kapasitas angkutnya sekitar 1-1,5 ton dengan volume kurang lebih 1 CBM (Cubic Meter). Truk ini pas banget buat kirim barang ringan sampai sedang dalam jumlah yang nggak terlalu banyak.
Keunggulan truk pick up adalah ukurannya yang kecil, jadi gampang buat manuver di jalanan sempit, baik di kota maupun desa. Selain itu, bahan bakarnya juga lebih irit, jadi cocok buat bisnis yang masih berkembang.
Di Indonesia, beberapa model truk pick up yang sering dipakai antara lain Suzuki Carry, Mitsubishi L300, dan Daihatsu Gran Max.
Naik satu tingkat dari pick up, kita punya truk CDE atau Colt Diesel Engkel. Truk ini memiliki empat roda (dua di depan, dua di belakang) dengan kapasitas angkut sekitar 2-5 ton dan volume sekitar 6 CBM.
Truk CDE cocok untuk pengiriman barang yang lebih berat dan banyak, tapi masih dalam jarak yang relatif dekat. Biasanya truk CDE dipakai untuk distribusi barang FMCG (Fast Moving Consumer Goods) seperti makanan, minuman, dan produk rumah tangga di area perkotaan.
Truk CDD ini sebenarnya mirip banget sama CDE, tapi kapasitasnya lebih besar. Bedanya ada di jumlah roda belakang. Kalau CDE punya dua roda belakang, CDD punya empat roda belakang (double), jadi total ada enam roda.
Kapasitas angkutnya sekitar 6 ton dengan volume sekitar 12 CBM, cocok buat kirim barang dalam jumlah yang lumayan banyak. Selain itu, truk ini juga bisa dimodifikasi jadi CDD Long, yang bisa menampung sampai 30 CBM. Pas banget buat pengiriman barang dalam jumlah lebih besar tapi nggak sampai level tronton.
Baca Juga: Perbedaan Truk CDD dan CDE, Ini Fungsinya dalam Logistik
Kalau butuh yang lebih besar lagi, truk Fuso bisa jadi pilihan. Kapasitasnya sekitar 7-8 ton dengan volume 25 CBM, cocok buat distribusi barang jarak jauh antar kota atau bahkan antar pulau.
Truk Fuso merupakan salah satu produk andalan Mitsubishi untuk kendaraan niaga kelas medium. Kelebihan truk ini adalah daya angkut dan daya tahannya yang mumpuni untuk medan Indonesia yang beragam.
Kalau butuh truk buat angkut barang dalam jumlah super banyak, truk Tronton bisa jadi pilihan yang tepat. Truk ini punya tiga sumbu roda dengan total sepuluh ban (dua di depan, delapan di belakang). Kapasitas angkutnya lebih dari 10 ton dengan volume sekitar 30 CBM.
Biasanya, truk Tronton dipakai buat pengiriman logistik jarak jauh, terutama untuk barang-barang yang butuh ruang besar, seperti bahan baku industri atau produk dalam jumlah banyak.
Sekilas mirip dengan Tronton, truk Trintin juga memiliki tiga sumbu roda. Namun, perbedaannya terletak pada mekanisme kemudi, di mana Trintin menggunakan sistem Four Wheel Steering (FWS) yang membuat roda depan dan tengah dapat berbelok.
Dengan kapasitas angkut lebih dari 20 ton, truk Trintin sangat cocok untuk mengangkut barang dalam jumlah sangat besar, seperti untuk kebutuhan pertambangan atau bahan bangunan.
Kalau butuh truk yang mudah dan efisien untuk bongkar muat cepat, truk Wingbox bisa jadi pilihan, nih. Keunikannya ada di tiga sisi box (kanan, kiri, dan belakang) yang bisa dibuka sekaligus.
Desain ini bikin proses loading dan unloading jadi lebih efisien, apalagi buat barang yang harus cepat sampai, seperti produk FMCG atau barang retail.
Nah, kalau urusan angkut barang super besar, truk Trailer juaranya! Kapasitasnya bisa sampai 20-60 ton lho, makanya truk ini sering dipakai buat angkut peti kemas (container) atau barang industri berat.
Biasanya, truk Trailer punya panjang 6-8 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 70 cm. Dengan empat gandar (axle), truk ini memang dirancang untuk menampung beban ekstra besar.
Baca Juga: Benarkah Trucking dalam Logistik Lebih Efisien? Ini Faktanya
Memilih truk yang sesuai kebutuhan tentu bisa bikin operasional bisnismu lebih efisien dan hemat biaya. Berikut rekomendasi jenis truk berdasarkan kebutuhan bisnismu:
Bisnis ini butuh distribusi cepat dan terjadwal, jadi pilih jenis truk yang fleksibel dan mudah dioperasikan.
Baca Juga: Fungsi Penting Warehouse dan Bedanya dengan Gudang
Untuk bisnis pertanian dan perkebunan, kamu perlu jenis truk yang kuat dan tahan lama mengingat kondisi jalan yang sering tidak mulus. Beberapa pilihan yang cocok:
Untuk bisnis bahan bangunan, kamu membutuhkan truk dengan kapasitas angkut besar dan kokoh. Pilihan yang cocok:
Untuk bisnis pertambangan, kamu membutuhkan truk dengan kapasitas sangat besar dan tangguh. Pilihan yang cocok:
Untuk bisnis jasa pindahan rumah, kamu membutuhkan truk dengan ruang yang cukup untuk berbagai perabotan. Pilihan yang cocok:
Baca Juga: Kapan Perusahaan Perlu Outsource Logistik? Keuntungan, Tantangan, dan Solusi
Ngurus pengiriman barang buat bisnis emang nggak gampang. Salah pilih truk, biaya bisa membengkak. Salah atur jadwal, pengiriman jadi molor. Belum lagi kalau harus urus semuanya sendiri, mulai dari cari ekspedisi, nego harga, sampai pantau status kiriman. Ribet banget, kan?
Nah, kalau nggak mau ribet ngurus logistik sendiri, serahin aja ke forwarder.ai. Sebagai digital freight forwarding, kami bisa bikin pengiriman barang jadi lebih simpel, cepat, dan efisien.
Yuk, coba forwarder.ai dan bikin pengiriman barang jadi lebih gampang, cepat, dan bebas ribet!